Featured Video

Rabu, 15 Desember 2010

Kabupaten Banggai

Berada di ujung paling timur Propinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Banggai memiliki keadaan alam yang tidak jauh berbeda dengan Pulau Sulawesi pada umumnya. Bentangan pegunungan dan dataran tinggi mendominasi permukaan tanah wilayah ini. Setidaknya terdapat delapan buah gunung yang tersebar di kecamatan-kecamatan dan sembilan sungai yang melintas.


Luwuk adalah ibukota Kabupaten Banggai, yang berjarak ± 607 km dari Kota Palu. Kota Luwuk mempunyai moto “Luwuk Berair” dengan arti kota yang “Bersih – Aman – Indah dan Rapi”. Moto ini bukan sekedar kiasan di bibir saja, terbukti kota Luwuk memang bersih, rapi dan indah, serta aman.
Sedikit dataran rendah yang terdapat dibibir pantai menjadi sentra kota, pemerintahan dan pemukiman penduduk. Sedangkan tak jauh di belakang kota adalah dataran tinggi/pegunungan yang hijau dan subur. Pemandangan Kota Luwuk sangat indah baik disiang maupun malam hari. Lokasi kota yang menghadap laut dan tanjung kecil serta berlatar pegunungan memadukan keindangan yang eksotik. Dimalam hari, kerlap-kerlip lampu-lampu dari bangunan pemukiman yang ada di lereng pegunungan menampilkan pemandangan yang indah dilihat dari pantai. Sebaliknya bila kita lihat dari pemukiman yang berada di lereng pegunungan makan akan mendapatkan pemandangan pantai dan laut yang tak kalah indah, terlebih disaat matahari terbit.

Ahli entomologi Belanda Alfred Russel Wallace menggolongkan Pulau Sulawesi dengan Kabupaten Banggai di dalamnya, berbeda flora dan fauna dengan pulau-pulau lain di Indonesia, seperti Jawa, Sumatera atau Irian Jaya. Salah satu obyek wisata di Kabupaten Banggai adalah Suaka Margasatwa Bangkiriang. Areal seluas 3.500 hektar dengan jarak 56 kilometer dari Luwuk, adalah tempat perlindungan bagi Burung Maleo. Jenis unggas berukuran lebih kecil dari ayam biasa, dan memiliki cara bertelur mirip penyu ini, diperlakukan khusus oleh masyarakat setempat. Tiap tahunnya, khususnya tiap panen telur Maleo, mereka selalu mengadakan upacara Tumpe demi menghindari diri dari kutukan wabah penyakit. Acara-acara seperti itu tentunya sangat unik sebagai daya tarik wisata. Tempat wisata andalan lainnya adalah; Suaka Marga Satwa Patipati, Panorama Alam Salodik, Pulau Bandang, Pantai Kilometer 5, Air Terjun Hanga-Hanga, Lombuyan (suaka marga-satwa bagi Anoa), Pulau Tikus yang terkenal dengan pasir putihnya, dan banyak lagi lainnya.Sektor ekonomi Banggai hingga kini masih bertumpu pada pertanian, seperti tanaman palawija, perkebunan, peternakan, hortikultura, dan perikanan, didukung sektor pertambangan dan pariwisata.
Sentra industri terletak di wilayah Kecamatan Batui, yang dikenal sebagai Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu – Batui (Kapet Batui).

Potensi yang menjadi andalan daerah ini adalah, kopra, cocoa, tambang, minyak bumi dan hasil tangkap ikan laut.

Kabupaten Banggai dulunya meliputi wilayah Banggai dan Bangai Kepulauan, sampai pada tahun 1999 dimekarkan menjadi Kabupaten Banggai dan Kabupaten Banggai Kepulauan.

Bank: Bank yang membuka layanan nasabah di Luwuk adalah Mandiri dengan 1 ATM, BRI dengan 2 ATM, BNI dengan 2 ATM, Danamon dengan 1 ATM dan Bank Pembangunan Daerah (BPD).

Transportasi ke Luwuk:
  1. Jalur darat dengan menggunakan mobil travel atau minibuss dapat ditempuh dengan waktu 12 jam. Tiket rata-rata dengan jalur darat adalah 120 ribu, untuk rental mobil rata-rata 900 ribu.
  2. Jalur udara saat ini hanya dilayani pesawat Merpati jenis Casa 212 kapasitas 18 orang yang setiap hari terbang Palu – Luwuk pulang-pergi. Waktu tempuh menggunakan pesawat adalah 1 jam 10 menit dengan tiket rata-rata Rp. 500 ribu. Penerbangan sewaktu-waktu tertunda bilamana cuaca buruk dan kurang aman untuk penerbangan pesawat jenis ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger