Featured Video

Sabtu, 11 Desember 2010

Unit Pelayanan Tehnis (UPT) Rotan

Thursday, 23 July 2009 17:19 Last Updated on Tuesday, 23 March 2010 00:45 Written by Administrator 


POTENSI rotan Indonesia seolah tak pernah ada habisnya. Hal ini disebabkan 80 persen bahan baku rotan dunia terdapat di negeri ini.  Ekspor Indonesia sendiri mencapai berbagai belahan dunia baik Eropa, Amerika, ASEAN hingga Timur Tengah.
Membaca  peluang tersebut lewat visi Walikota Palu untuk menjadikan Kota Palu sebagai pusat Industri dan sentra industri rotan nasional pada tahun 2010, maka dilahirkanlah sebuah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPT) Rotan sebagai Implementasi dan pengembangan berkelanjutan sektor ekonomi masyarakat.

Faktor sumber daya alam menjadi potensi besar bagi pengembangan rotan Sulawesi Tengah, terdapat endemik khas rotan sulteng seperti jenis lambang, barang, tohiti noko dan berhagai jenis lainnya yang diperkirakan berjumlah 12 jenis.
Kondisi alam Sulteng yang umumnya merupakan tanah berkapur diperkirakan banyak mengandung silika, kandungan ini diperkirakan memiiikI pengaruh bagi kelenturan dan daya tahan rotan. Pasokan roran Kota Palu sendiri mencapai sekitar 50.000 sampai 60.000 ton atau memasok 50 sampai 60 persen rotan nasional.
Berangkat dan potensi itulah pemerintah Kota Palu berupaya melakukan sinergitas dengan seluruh pihak untuk mendirikan UPT rotan Kota Palu. Hingga saat ini fokus pengembangan UPT rotan adalah memberikan fasilitas peralatan mesin rotan, pemasaran, pendidikan dan pelatihan. Untuk peralatan dan mesin hingga saat ini pemerintah telah mengalokasikan pembangunan duaa pabrik dan gudang sebagai fasilitas penunjang untuk menuju perbaikan umum dan pengolahan rotan Sulawesi Tengah.
Permintaan terhadap kebutuhan meubel dan futniture yang relatif mahal menjadi peluang besar bagi pengembangan industri meubel rotan dalam memberikan nilai tarnbah masyarakat lokal. Kehadiran UPT in akan mengarahkan pada industri barang jadi namun dengan basis rumah tangga.  Cirebon karena basis industrinya tetap berdasarkan pemberdayaan rumah tangga sehingga akan saling menopang dengan pabrik rotan yang akan di ban gun di kawasan industri.
Sedangkan untuk pengembangan dan perbaikan mutu barang jadi, UPT rotan sedang memfokuskan pada perbaikan Sumber daya manusia yang akan menjadi pelaku dunia usaha rotan. Sesuai dengan arah kebijakan pemerintah kota pada tahun 2006-2007, pemerintah kota melalui dinas Pendidikan dan Pengajaran membuka jurusan baru pada tingkat sekolah kejuruan yang ditempatkan di SMK Negeri 5 Palu.
Melalui kehadiran sekolah Kria rotan ini sejumlah pelatihan- pelatihan mengenai pengolahan rotan dilakukan sebagai sarana mengasah keterampilan. Beberapa pekan lalu tenaga pengajar yang ada di SMK 5 diberangkatkan ke Cirebon untuk magang.
Model pelatihan yang diberikan juga berdasarkan kensentrasi berbagai bidang baik pengawetan, anyam, rangka desain hingga Finishing.
Harapan besar bagi UPT rotan ke depan  adalah memaksimalkan peran UPT menjadi unit pelayanan bagi mereka yang melakukan pengolahan terhadap rotan. UPT milik masyarakat Industri rotan selain mereka mencari produk dan sekaligus arah pengembangan rotan, UPT rotan juga bisa dijadikan tempat berbagi pengetahuan bagi kemajuan bersama ekonomi rakyat kota Palu bahkan Sulawesi Tengah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger